Jika radiasi mengenai tubuh manusia, ada 2 kemungkinan
yang dapat terjadi: berinteraksi dengan tubuh manusia, atau hanya melewati saja. Jika
berinteraksi, radiasi dapat mengionisasi atau dapat pula mengeksitasi atom. Setiap terjadi proses ionisasi atau eksitasi, radiasi akan kehilangan sebagian energinya. Energi
radiasi yang hilang akan menyebabkan peningkatan temperatur (panas) pada bahan (atom) yang
berinteraksi dengan radiasi tersebut. Dengan kata lain, semua energi radiasi yang terserap
di jaringan biologis akan muncul sebagai panas melalui peningkatan vibrasi (getaran) atom
dan struktur molekul. Ini merupakan awal dari perubahan
kimiawi yang kemudian dapat mengakibatkan efek biologis yang merugikan.
Satuan dasar dari jaringan biologis adalah sel. Sel
mempunyai inti sel yang merupakan pusat pengontrol sel.
Sel terdiri dari 80% air dan 20% senyawa biologis kompleks. Jika radiasi pengion menembus jaringan, maka dapat mengakibatkan
terjadinya ionisasi dan menghasilkan radikal bebas,
misalnya radikal bebas hidroksil (OH), yang terdiri dari atom oksigen dan atom hidrogen.
Secara kimia, radikal bebas sangat reaktif dan dapat mengubah molekul-molekul penting
dalam sel.
DNA (deoxyribonucleic acid) merupakan salah
satu molekul yang terdapat di inti sel, berperan untuk mengontrol struktur dan fungsi sel
serta menggandakan dirinya sendiri.
Setidaknya ada dua cara bagaimana radiasi dapat
mengakibatkan kerusakan pada sel. Pertama, radiasi dapat mengionisasi langsung molekul DNA
sehingga terjadi perubahan kimiawi pada DNA. Kedua, perubahan kimiawi pada DNA terjadi
secara tidak langsung, yaitu jika DNA berinteraksi dengan radikal bebas hidroksil.
Terjadinya perubahan kimiawi pada DNA tersebut, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat menyebabkan efek biologis yang merugikan, misalnya timbulnya kanker maupun
kelainan genetik.
Pada dosis rendah, misalnya dosis radiasi latar belakang
yang kita terima sehari-hari, sel dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sangat cepat.
Pada dosis lebih tinggi (hingga 1 Sv), ada kemungkinan sel tidak dapat memulihkan dirinya
sendiri, sehingga sel akan mengalami kerusakan permanen atau mati. Sel yang mati relatif
tidak berbahaya karena akan diganti dengan sel baru. Sel yang mengalami kerusakan permanen
dapat menghasilkan sel yang abnormal ketika sel yang rusak tersebut membelah diri. Sel
yang abnormal inilah yang akan meningkatkan risiko tejadinya kanker pada manusia akibat
radiasi.
Efek radiasi terhadap tubuh manusia bergantung pada
seberapa banyak dosis yang diberikan, dan bergantung pula pada lajunya; apakah diberikan
secara akut (dalam jangka waktu seketika) atau secara gradual (sedikit demi sedikit).
Sebagai contoh, radiasi gamma
dengan dosis 2 Sv (200 rem) yang diberikan pada seluruh tubuh dalam waktu 30 menit akan
menyebabkan pusing dan muntah-muntah pada beberapa persen manusia yang terkena dosis
tersebut, dan kemungkinan satu persen akan meninggal dalam waktu satu atau dua bulan
kemudian. Untuk dosis yang sama tetapi diberikan dalam rentang waktu satu bulan atau
lebih, efek sindroma radiasi akut tersebut tidak terjadi.
Contoh lain, dosis radiasi akut sebesar 3,5 – 4 Sv
(350 – 400 rem) yang diberikan seluruh tubuh akan menyebabkan kematian sekitar 50%
dari mereka yang mendapat radiasi dalam waktu 30 hari kemudian. Sebaliknya, dosis yang
sama yang diberikan secara merata dalam waktu satu tahun tidak menimbulkan akibat yang
sama.
Selain bergantung pada jumlah dan laju dosis, setiap organ
tubuh mempunyai kepekaan yang berlainan terhadap radiasi, sehingga efek yang ditimbulkan
radiasi juga akan berbeda.
Sebagai contoh, dosis terserap
5 Gy atau lebih yang diberikan secara sekaligus pada seluruh tubuh dan tidak langsung
mendapat perawatan medis, akan dapat mengakibatkan kematian karena terjadinya kerusakan
sumsum tulang belakang serta saluran pernapasan dan pencernaan. Jika segera dilakukan
perawatan medis, jiwa seseorang yang mendapat dosis terserap 5 Gy tersebut mungkin dapat
diselamatkan. Namun, jika dosis terserapnya mencapai 50 Gy, jiwanya tidak mungkin
diselamatkan lagi, walaupun ia segera mendapatkan perawatan medis.
Jika dosis terserap 5 Gy tersebut diberikan secara
sekaligus ke organ tertentu saja (tidak ke seluruh tubuh), kemungkinan besar tidak akan
berakibat fatal. Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy yang diberikan sekaligus ke kulit
akan menyebabkan eritema. Contoh lain, dosis yang sama
jika diberikan ke organ reproduksi akan menyebabkan mandul.
Efek radiasi yang langsung terlihat ini disebut Efek Deterministik. Efek ini hanya muncul jika dosis
radiasinya melebihi suatu batas tertentu, disebut Dosis
Ambang.
Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu
yang agak lama setelah terkena radiasi, dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh,
katarak dan kerusakan kulit dapat terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah terkena
dosis radiasi 5 Sv atau lebih.
Jika dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka waktu
yang lama (tidak sekaligus), kemungkinan besar sel-sel tubuh akan memperbaiki dirinya
sendiri sehingga tubuh tidak menampakkan tanda-tanda bekas terkena radiasi. Namun
demikian, bisa saja sel-sel tubuh sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat kerusakan
tersebut baru muncul dalam jangka waktu yang sangat lama (mungkin berpuluh-puluh tahun
kemudian), dikenal juga sebagai periode laten. Efek radiasi yang tidak langsung terlihat
ini disebut Efek Stokastik.
Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi,
namun probabilitas terjadinya akan semakin besar apabila dosisnya juga bertambah besar dan
dosisnya diberikan dalam jangka waktu seketika. Efek stokastik ini mengacu pada penundaan
antara saat pemaparan radiasi dan saat penampakan efek yang terjadi akibat pemaparan
tersebut. Kecuali untuk leukimia yang dapat berkembang dalam waktu 2 tahun, efek pemaparan
radiasi tidak memperlihatkan efek apapun dalam waktu 20 tahun atau lebih.
Salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah kanker.
Penyebab sebenarnya dari penyakit kanker tetap tidak diketahui. Selain dapat disebabkan
oleh radiasi pengion, kanker dapat pula disebabkan oleh zat-zat lain, disebut zat
karsinogen, misalnya asap rokok, asbes dan ultraviolet. Dalam kurun waktu sebelum periode
laten berakhir, korban dapat meninggal karena penyebab lain. Karena lamanya periode laten
ini, seseorang yang masih hidup bertahun-tahun setelah menerima paparan radiasi ada
kemungkinan menerima tambahan zat-zat karsinogen dalam kurun waktu tersebut. Oleh karena
itu, jika suatu saat timbul kanker, maka kanker tersebut dapat disebabkan oleh zat-zat
karsinogen, bukan hanya disebabkan oleh radiasi.
Macam-macam penyakit akibat radiasi Handphone
Label:
Kesehatan
Macam-macam penyakit akibat radiasi Handphone
- Dewasa ini penggunaan HP meningkat pesat. Pada masyarakat modern, HP
sudah menjadi sebuah kebutuhan primer. Padahal penggunaan HP itu sendiri
ternyata menimbulkan radiasi yang cukup berbahaya bagi kesehatan. Pada HP terdapat transmitter
yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian
dipancarkan keluar melalui antenna dan gelombang ini berfluktuasi
melalui udara. Gelombang RF(radio frequency) inilah yang menimbulkan
radiasi elektromagnetik.
Radiasi elektromagnetik terdiri dari gelombang elektrik dan
energi magnetik dengan kecepatan cahaya. Semua energi elektromagnetik
jatuh pada spectrum elektromagnetik, yang rangenya dari radiasi
ELF(extremly low frequency) sampai sinar X dan sinar Gamma. Ketika orang
menelpon, HPnya diletakkan dekat kepala. Pada posisi ini, peluang radiasi
dari HP diserap oleh jaringan tubuh sangat besar. Yang sering
diperdebatkan sekarang adalah seberapa besar radiasi tersebut berbahaya
& apakah ada efek jangka panjang bagi kesehatan?
Beberapa institusi menyatakan bahwa radiasi dari penggunan HP atau ponsel
tidak berbahaya. Dan memang radiasi HP tersebut, yang tergolong
gelombang RF, tidak cukup berbahaya. Tapi bukan berarti kemungkinan
adanya efek samping tidak ada. Radiasi RF pada level tinggi dapat
merusak jaringan tubuh. Radiasi RF punya kemampuan untuk memanaskan
jaringan tubuh seperti oven microwave memanaskan makanan. Dan radiasi
tersebut dapat merusak jaringan tubuh, karena tubuh kita tidak
diperlengkapi untuk mengantisipasi sejumlah panas berlebih akibat
radiasi RF. Penelitian lain menunjukkan radiasi non-ionisasi (termasuk
gelombang RF) menimbulkan efek jangka panjang.
Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang berpotensi timbul karena radiasi HP :
* Kanker
* Tumor otak
* Alzheimer
* Parkinson
* Fatigue (terlalu capai)
* Sakit kepala
Penelitian yang berbeda menghasilkan hasil yang berbeda. Ada yang menyatakan radiasi HP lebih banyak menyebabkan kanker dan kelainan.
Ada yang menyatakan bahwa radiasi HP tidak berhubungan dengan kanker.
Terlepas dari mana yang benar atau salah tentu kita sebaiknya perlu
untuk bersikap waspada dan mengantisipasi.
Jangan lagi kita meremehkan resiko dari radiasi HP ini karena akibatnya
bisa fatal bagi organ tubuh kita. Jauhkanlah HP dari Anda sebisa mungkin
ketika Anda tidak sedang memakainya.
Jangan terlalu sering meletakkan HP dekat dengan ginjal , jantung,
dan dikantung celana Anda karena ini bisa merusak ginjal, jantung, dan
sistem reproduksi Anda!
Jangan meletakkan HP dekat dengan Anda ketika tidur. Jauhkan juga
barang-barang elektronik lainnya (radio, televisi, laptop) dari tempat
Anda tidur karena radiasi dari barang-barang elektronik tersebut bisa
membahayakan kesehatan Anda dalam jangka panjang. Radiasi yang ada
mengganggu proses produksi hormone oleh tubuh kita pada saat kita tidur.
Selain itu, perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi HP juga telah
melakukan tes untuk mengukur radiasi setiap produk HP yang dihasilkan.
Di Amerika terdapat suatu badan yang menilai apakah setiap produk HP
yang ada layak untuk dipasarkan di masyarakat, dan yang layak dipasarkan
adalah yang radiasinya dibawah level tertentu.
EFEK RADIASI KOMPUTER BAGI TUBUH
Bagaimana dampak negatif bagi kesehatan jika kita terlalu sering didepan komputer ? lantas apa yang harus kita lakukan agar kita terhindar dari dampak negatif tersebut ? berikut ulasan selengkapnya !
Komputer adalah
sebuah alat yang sudah kita kenal yang fungsinya sangat banyak, namun
dari fungsi nya yang sangat banyak ada dampak yang positif dan dampak
negatif nya.
Pada
prinsipnya teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah
berkomunikasi ataupun melakukan sesuatu. Namun dari segala efek positif
yang diterima oleh manusia terdapat pula berbagai efek negatif, baik
secara fisik dan mental.
Lalu apa pengaruh negatifnya?
Gangguan saraf pada jari
Apakah
Anda pernah merasa kesulitan menggerakkan jari-jemari Anda setelah Anda
mengetik beberapa naskah? Kalau ya, tahukah Anda apa penyebabnya? Hal
ini karena benjolan di sendi jari Anda. Fleksibiltas tendon jari
melonggar, akibatnya ada kecenderungan bahwa jari-jari Anda seperti
“terkunci” dan terbuka kembali dengan bunyi suara “krek”.
Bahu nyeri
Ini
merupakan gangguan gaya hidup pada profesi apapun yang berhubungan
dengan komputerisasi. Sebelumnya orang membawa tas kerja atau folder ke
kantor, sekarang tas berisikan laptop yang beratnya melampaui titik
ketegangan otot bahu. Hasilnya adalah rasa sakit yang parah pada bahu
sehingga terasa nyeri dan berbekas warna merah.
Postur tubuh membungkuk
Dapatkah
Anda duduk lurus selama delapan jam dalam sehari? Hal ini sangat sulit.
Kecenderungan tubuh akan membungkuk atau menetapkan ke posisi yang
lebih nyaman. Hasilnya adalah gangguan pada postur tubuh yang memburuk.
Mata kering
Tidak
masalah jika Anda mengenakan kacamata anti-silau, pandangan mata yang
buruk adalah dampak dari pekerjaan yang mengharuskan menatap layar
menyala terus-menerus. Ketika menatap layar, kita cenderung berkedip
lebih sedikit daripada waktu yang normal atau dari yang seharusnya. Jika
mata kering dan Anda secara tak sadar sering kali menggosoknya, dapat
menyebabkan masalah serius di kemudian hari.
Impotensi
Jangan
terkejut! Impotensi adalah bahaya pekerjaan yang umum pada dewasa ini.
Jika Anda menjaga laptop secara langsung di pangkuan, maka Anda telah
membunuh cukup sperma. Maka dari itu, selalu gunakan papan atau baki
untuk melindungi organ reproduksi Anda dari kerusakan atau ini bisa
menjadi penyebab impotensi setelah digunakan berkelanjutan.
Efek lainnya sebagai berikut :
1. Radiasi Monitor
Mata
adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja,
karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan
layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna
merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata.
Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal
dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya,
akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh
pada beban mata. (1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat
menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para
pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa
pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi
mata bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila
operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata
akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke
layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi
kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak
mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut,
karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut
menguap. Menurut hasil penelitian yang penulis lakukan, untuk operator
komputer yang bekerja 8 jam per hari terus menerus, ternyata radiasi
yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu
sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari
pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi
(terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan
laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem
per tahun
Akhir-akhir
ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan
sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual
di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya
layar komputer, bukan sebagai filter radiasi. (2)
2. Terganggunya Syaraf
Printer
yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah
bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer
yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan
yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat
berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang
diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB.
Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 -
50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka
kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
3. Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI
merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan
kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal
dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan
dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan
berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse
Injuries).
Keluhan
ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis
saat menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang
(repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam
mouse), membiarkan lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang
cukup lama. Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain
secara ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang
terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk
duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga.
Gejala
awal RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga
ke ujung tangan. Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:
• Kesulitan membuka dan menutup tangan
• Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
• Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol, memegang mug)
• Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di awal pagi hari
• Tangan terasa dingin
• Tangan gemetar (tremor)
• Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.
• Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
• Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol, memegang mug)
• Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di awal pagi hari
• Tangan terasa dingin
• Tangan gemetar (tremor)
• Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.
Bagimana cara mengurangi dari efek radiasi komputer tersebut ? berikut beberapa tips untuk anda :
• Jaga jarak komputer dengan mata Anda, minimal 50 cm.• Atur posisi monitor, sehingga atas monitor sejajar dengan mata Anda.
• Atur pencahayaan sehingga tidak ada pantulan cahaya yang menyilaukan.
• Berkediplah lebih sering untuk menjaga mata agar tidak kering (minimal 5 menit sekali).
• Gunakan filter monitor yang bagus untuk mengurangi radiasi.
• Sekali-kali menolehlah ke arah pandangan yang jauh untuk mengendurkan ketegangan di mata.
• Setiap 2 – 3 jam, beristirahatlah sekitar 10 menit untuk mencegah keletihan mata dan juga badan dari radiasi (misalnya, pergi ke kamar kecil).
• Jika anda sering menggunakan komputer milik orang lain yang tidak ada filter monitornya (misalnya anda presentasi di tempat lain), cobalah pakai kacamata dengan lensa khusus untuk mengurangi radiasi komputer.
• Makanlah vitamin A agar mata anda senantiasa sehat. Vitamin A bisa dari wortel, susu, sayuran berwarna hijau, dan sebagainya.
• Ada baiknya jika anda mengganti monitor CRT anda yang tebal dengan monitor LCD yang lebih tipis. Karena monitor LCD selain pemakaian wattnya lebih kecil ( hanya 60% dari CRT) juga radiasinya lebih rendah. Jadi lebih aman bagi mata anda.
Jauhkan komputer kurang lebih 20-30 inci atau sekitar panjang lengan dari mata Anda. Usahakan agar monitor sejajar dengan arah pandang mata Anda.
• Atur cahaya monitor agar tidak terlalu silau atau terlalu redup. Jika cahaya terlalu terang, gunakan filter atau pelindung anti-silau. Jangan lupa untuk mengatur brightness untuk mendapatkan kontras yang tepat antara huruf dan latar belakang. Jika melihat adanya flicker pada layar komputer, sebaiknya segera ganti monitor Anda.
• Gunakan kursi yang dapat diatur tinggi-rendah dan senderan punggungnya. Selain itu, gunakan juga alas kerja atau meja yang stabil dan tidak mudah goyah.
• Miringkan layar monitor ke arah belakang sebanyak 19 hingga 20 derajat. Hal ini berguna untuk mendapatkan jarak pandang yang optimal.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Tambahan: Tips Hindari Mata Lelah Di Depan Monitor :
1. Jaga jarak mata pada monitor.
Pastikan
jarak anda dengan monitor sesuai dengan yang disarankan oleh para ahli
mata, jarak aman antara mata dan monitor yaitu 20-40 inci (50-100 cm)
dari mata. Jika terlalu dekat berbahaya juga untuk mata oleh sebab itu
perhatikan posisi duduk anda dengan monitor tersebut, seandainya masih
kesulitan melakukan aktivitas kerja seperti membaca padahal sudah berada
pada jarak ideal coba lakukan dengan membesar ukuran fontnya sehingga
kita merasakan nyaman saat melakukan aktivitas di depan komputer.
2. Gunakan LCD, singkirkan CRT
Hal
ini berhubungan dengan alat atau piranti hardware anda, saat ini
perkembangan teknologi sangat tinggi, apalagi untuk monitor komputer
hampir sebagian besar menggunakan layar LCD. Oleh sebab itu gunakan
piranti LCD dibanding CRT, CRT merupakan monitor tabung yang memberikan
efek yang kurang baik untuk mata selain itu CRT membutuhkan energi
listrik sangat besar. Perbandingannya satu monitor CRT sama saja
menggunakan lima monitor LCD, atau solusi yang lain jika masih
menggunakan CRT yaitu menggunakan filter anti radiasi hal ini untuk
meminimalisir pandangan langsung terhadap monitor.
3. Setting monitor
Monitor
yang ada saat ini banyak menyediakan preset display mode sehingga dapat
memudahkan kita mengganti setting pada layar monitor, termasuk
memberikan level pada brightness dan hal ini juga harus disesuaikan
dengan kenyamanan penggunanya.
4. Pakai kacamata anti radiasi
Tips
keempat ini memang merupakan saran akan tetapi ada baiknya jika anda
memiliki cukup biaya untuk membeli kacamata anti radiasi. Kacamata anti
radiasi dapat dikatakan relatif mahal tapi efektifitas dalam fungsinya
sangat berguna bila kita menggunakan komputer yang berbeda. Kacamata
anti radiasi dapat dibawa kemana-mana selain itu dapat berfungsi bukan
hanya melindungi mata dari monitor akan tetapi dari cahaya lampu mobil,
radiasi tv dan lainnya.
5. Istirahatkan mata secara berkala tiap 2 jam sekali
Berikutnya cara termudah yang kita dapat lakukan yaitu mengistirahatkan mata secara berkala, sehingga tidak terus difokuskan pada pekerjaan di depan monitor, setidaknya membutuhkan lima hingga 10 menit untuk melakukan istirahat terhadap mata. Bukan hanya istirahat saja, anda dapat melakukan aktifitas penyegaran mata dengan melihat sekitar kita sebagai alihan normalitas pada mata atau dapat dilakukan juga dengan mencuci muka supaya kita merasa segar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar